Di tengah-tengah suntuknya KP hari kelima, tiba-tiba saya kembali memikirkan mengenai hijab yang sekitar 3 hari lalu sempat terlintas di otak. Sebenarnya pemikiran ini muncul karena mirisnya saya dengan kondisi umat Islam masa kini (terutama kaum Hawa) yang salah kaprah memaknai hijab.
Mungkin sering kita lihat di mall, jalan, pasar, atau tempat lain, banyak wanita yang sudah memakai kerudung namun aurat mereka masih terbuka. Contoh paling gampangnya ya jilbab gaul, jilbab yang menutupi rambut namun sisanya diiket di leher. Apa itu tandanya aurat mereka sudah tertutup??
Allah swt berfirman :
Allah menganalogikan aurat wanita dengan perhiasan, perhiasan disini maknanya adalah bahwa ia harus dijaga dengan baik-baik dan tidak sembarang orang bisa melihat perhiasan tersebut. Dan dalam ayat di atas jelas bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali yang biasa tampak, yaitu wajah dan kedua telapak tangan.
Dalam ayat di atas Allah juga memerintahkan para wanita untuk menutupkan kain kerudung ke dada mereka. Ini membantah konsep jilbab gaul yang selama ini beredar. Mereka bahkan membuka apa yang Allah perintahkan untuk menutupnya!
Terakhir pesan saya, untuk yang sudah berhijab, maknailah hijab dengan lebih dalam, jangan setengah-setengah dan jangan pula berhijab tanpa ilmu (sekedar disuruh atau ikut-ikutan doang). Dan untuk yang belum berhijab, segera perdalam ilmu mengenai hijab, pahami urgensinya, dan tetapkan hati untuk segera berhijab. Gak ada yang tau kan apakah dirinya masih hidup sampai tahun depan atau bahkan sampai selesai membaca postingan blog ini. Betapa malu dan ruginya kita bila niat berhijab tersebut belum terealisasi.
Hanya sebuah pemikiran. Wallahua'lam bisshawab.
Mungkin sering kita lihat di mall, jalan, pasar, atau tempat lain, banyak wanita yang sudah memakai kerudung namun aurat mereka masih terbuka. Contoh paling gampangnya ya jilbab gaul, jilbab yang menutupi rambut namun sisanya diiket di leher. Apa itu tandanya aurat mereka sudah tertutup??
Allah swt berfirman :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)
Allah menganalogikan aurat wanita dengan perhiasan, perhiasan disini maknanya adalah bahwa ia harus dijaga dengan baik-baik dan tidak sembarang orang bisa melihat perhiasan tersebut. Dan dalam ayat di atas jelas bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali yang biasa tampak, yaitu wajah dan kedua telapak tangan.
Dalam ayat di atas Allah juga memerintahkan para wanita untuk menutupkan kain kerudung ke dada mereka. Ini membantah konsep jilbab gaul yang selama ini beredar. Mereka bahkan membuka apa yang Allah perintahkan untuk menutupnya!
Terakhir pesan saya, untuk yang sudah berhijab, maknailah hijab dengan lebih dalam, jangan setengah-setengah dan jangan pula berhijab tanpa ilmu (sekedar disuruh atau ikut-ikutan doang). Dan untuk yang belum berhijab, segera perdalam ilmu mengenai hijab, pahami urgensinya, dan tetapkan hati untuk segera berhijab. Gak ada yang tau kan apakah dirinya masih hidup sampai tahun depan atau bahkan sampai selesai membaca postingan blog ini. Betapa malu dan ruginya kita bila niat berhijab tersebut belum terealisasi.
Hanya sebuah pemikiran. Wallahua'lam bisshawab.