KP : Sebuah Bagian dari Jatah 5 Tahun Menunggu

Sedikit ingin berbagi nih tentang pengalaman hari pertama saya menjalani Kerja Praktek (KP) di PT GMF AeroAsia, Cengkareng.

Lokasi PT GMF AeroAsia, persis di sebelah Terminal 1

Kawasan GMF. Tanda panah adalah hangar tempat saya KP

Kronologis bagaimana saya bisa diterima KP di sana sebenarnya cukup panjang, singkat cerita bermula dari keinginan untuk KP di deket rumah, saya pun mencoba apply KP ke Ericsson (yang letaknya kira-kira cuma 20 menit dari rumah). Ngajuin KP bulan Maret, tapi sampai pertengahan Mei pun belum ada konfirmasinya.

Di tengah ketidakjelasan tersebut akhirnya saya coba apply ke GMF lewat link teman saya. 20 Mei saya apply, terus-terusan follow up tiap hari, akhirnya 27 Mei dapet konfirmasi penerimaan di GMF. Tinggal satu masalah besar yang mengganjal, surat pengantar KP dari program studi. Karena saya sudah diterima KP di Telkom Bandung, saya diwajibkan untuk membatalkan KP di telkom tersebut sebelum meminta surat pengantar baru. Akhirnya pada tanggal 27 itu juga (hari Jumat) saya langsung ngajuin surat pembatalan KP Telkom dan hari Selasa alhamdulillahnya surat udah beres. Jadilah saya resmi KP di GMF.

Kalau temen saya di telkom, Muhammad Ammar Wibisono, cinta mati sama yang namanya kereta api. Nah kalo saya sama pesawat, mungkin karena waktu kecil sering naik pesawat. Makanya seneng juga bisa dapet tempat KP di GMF.

Penampakan GMF dari jauh

Suasana Gerbang Depan GMF

Yak cukup bicara tentang kronologis apply KP, hari pertama KP ini sebenarnya judul besarnya adalah menunggu.

Saya sampai di GMF jam setengah 8, harus nunggu sampe jam 8 karena saya gak punya ID. Dan selama itu, saya ketemu anak-anak jurusan dan universitas lain yang juga KP di sini. Ada cewek-cewek TI sekitar 6 orang, Fisika 3 orang, mesin 07 1 orang, penerbangan 3 orang, dan 2 cewek UI. Sedihnya dari STEI cuma saya yang KP di GMF.

Nyatanya setelah jam 8, saya harus nunggu lagi sampe jam setengah 9, kata satpamnya "biar barengan sama rombongan mahasiswa yang lain". Ya ampun.

Akhirnya setelah jam setengah 9 saya berhasil dapet ID card bertitel "Pekerja/Craftsman". Dan saat mau masuk ke area hangar, ternyata laptop harus didata (ribet banget ya), badan dan barang juga harus diperiksa melewati metal detector, persis kayak mau masuk bandara. Akhirnya masuklah saya ke kompleks hangar GMF.

Lembar Kendali Laptop

Setelah di dalam, saya dan rombongan anak-anak KP hari pertama lain langsung menuju ke unit TWK (semacam HRDnya GMF), dan ternyata di sana harus nunggu lagi, kira-kira 45 menitan lah sebelum aplikasinya diproses si mbak-mbak sekretaris (Bu Lia namanya). Dan setelah itu, si Bu Lia menyuruh kami untuk ngurus ID card yang nantinya bakal dipake selama KP. Dan ngurusnya dimana? Di luar kompleks hangar saudara-saudara, yang artinya saya harus keluar lagi, diperiksa lagi, masuk lagi, diperiksa lagi. Nice!

Akhirnya kami ke tempat bikin ID di depan pintu masuk, nama kerennya kalau gak salah security clearing. Di sana kami berurusan dengan Pak Duri. Oleh beliau kami disuruh baca peraturan-peraturan penting selama di GMF (yang paling menyedihkan adalah gak boleh bawa kamera dan ngambil gambar, gak bakal ada sesi foto-foto ini mah namanya), isi identitas lalala, dan harus jawab 19 soal kelayakan untuk mendapat ID card pas Intern.

Awalnya saya kira cuma soal biasa seputar security, ternyata malah pertanyaan PPKn dan agama Islam yang keluar. Pertanyaan pertama disuruh menyebutkan rukun iman dan rukun Islam (yang harus nginget-nginget agak lama dulu baru yakin jawabannya) dan pertanyaan kedua disuruh menyebutkan pancasila (gila, udah lama banget ya gak upacara, sampe bisa lupa susunan kata-kata pancasila). Setidaknya gak percuma saya udah ngambil 2 mata kuliah itu sebelumnya. Pertanyaan berikutnya berkisar seputar toleransi beragama, teroris, paham komunis, konsepsi UUD 1945, NKRI, serta kesediaan menjaga rahasia perusahaan dan menaati peraturan (oke, yang nyambung sama keamanan kayaknya cuma pertanyaan terakhir doang).

Setelah selesai menjawab pertanyaan, Pak Duri meminta kelengkapan pembuatan ID. Nah lho! Masalahnya dapet KP aja baru seminggu yang lalu, belum ada surat konfirmasi apapun, darimana saya tau coba kalo ada persyaratan ginian. Akhirnya beliau menyuruh saya untuk mengumpulkan semua persyaratan besok.

Akhirnya saya dan teman-teman yang lain masuk lagi dan diperiksa lagi di pintu depan. Balik ke TWK dan menunggu yang namanya Pak Aji Panolo. 45 menit nunggu dan akhirnya orangnya dateng. Orangnya gaul, ngomongnya gw-lo, dan sukanya cengengesan (oke, yang ini agak lebay sih sebenarnya). Beliau menjelaskan secara kasar mengenai kegiatan GMF. Beliau juga menjelaskan fasilitas yang bisa didapetin anak-anak KP, dapet uang makan 20ribu perharinya (maaf, khusus anak ITB dan ITS aja), bisa langganan bus kantornya GMF (kalau ID card udah jadi), dan bisa KP tanpa dikenakan biaya apapun (penting pisan lah ini). Beliau juga cerita, kalo kita magang di sini (kalo ambil yang nama mata kuliahnya "Magang di industri" dan SKSnya 9 itu) kita bakal dapet "gaji" 1,5juta perbulan plus uang makan 20ribu perhari. Asik juga tuh kayaknya.

Topik mengenai telekomunikasi ada di 2 unit, yaitu workshop dan engineering (avionics). Kalau workshop lebih ke arah ngurusin instrumen elektronik pesawat, ngebenerin dan sebagainya, sedangkan kalau engineering lebih ke arah membuat dan mendesain sistem baru, pokoknya teori-teorian deh mainannya. Sekilas topiknya mengenai komunikasi dalam pesawat (antara kokpit dan kabin), radar, dan kayaknya nih ada juga tentang black box. Jam 12 teng, disuruh balik jam 1 buat dianterin keliling-keliling unit terkait.

Akhirnya kami makan, shalat, dan balik ke TWK. Dan kamipun kembali menunggu. Selama menunggu itu salah satu teman saya dari fisika cerita berdasarkan penelitian di Swedia, jika rata-rata umur manusia 65 maka 5 tahunnya habis hanya untuk menunggu saja. Dan mungkin ini adalah bagian dari jatah 5 tahun kami untuk menunggu.

Setelah 30 menit akhirnya dia dateng cuma buat ngambil 3 anak Fisika dan dianterinnya ke Workshop. 15 menit kemudian dia balik lagi dan kemudian bilang "Maaf, yang nganter kaliannya gak ada". Gile, tau gitu dari jam 12 udah bisa balik deh.

Akhirnya dia malah cerita-cerita lagi, tentang betapa istimewanya cewek di GMF. Beliau bercerita, "Pertanyaan pertama yang gw dapet kalo minta orang nganterin anak KP yang baru tuh, anaknya cewek atau cowok? Kalo cewek cepet anterin kesini, kalo cowok ntar aja deh minggu depan. Jadi kalo urusan lu mau cepet, minimal lu harus KP bareng cewek". Betapa menakjubkannya falsafah hidup supaya bisa survive di sini.

Akhirnya karena gak ada kerjaan, saya, 3 anak penerbangan, dan 1 anak mesin 07 diantarkan ke engine shop, tempat mesin-mesin pesawat menerima perawatan secara off-wing (dilepas dari pesawat). Masuk ke engine shop, dan di dalamnya tu kayak GSG dengan plafon tinggi, sebesar labtek 7 dan 8 dijadiin satu. Katanya mesin-mesin yang lagi dikerjain gak ada, makanya agak lowong tempatnya. Kalo lagi banyak orederan mah bisa penuh shop-nya sama mesin-mesin pesawat yang gede-gede.

Dan setelah diantar keliling engine shop, kamipun pulang. Sungguh hari pertama yang sangat gak jelas.

Karena gak bisa foto-foto, nih saya kasih link mengenai GMF :

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6825234


Semoga KP kalian lebih jelas daripada saya.