23 Jul 2013

Lima Pria, Tiga Motor, Satu Tujuan : Nol Kilometer

Kali ini saya akan berbagi tentang perjalanan saya ke Pulau Weh, Nanggroe Aceh Darussalam. Setelah berwacana bersama kawan jurusan saya, Haryanda Eka Putra, yang sama-sama mudik ke Aceh dan setelah survey kecil-kecilan via google, saya memantapkan diri untuk berangkat ke Pulau Weh di H-4 lebaran tahun lalu. Kami pergi dalam rombongan 6 orang, 5 laki-laki dan 1 perempuan (2 adik saya dan 2 adik Putra), dengan menggunakan 3 sepeda motor dari Banda Aceh. Rencana awal sih hanya 2 hari 1 malam di sana, namun pada akhirnya berakhir dengan 3 hari 2 malam, itu pun dengan terancam lebaran di pulau orang (lebih lengkapnya akan saya ceritakan nanti).


20 Jul 2013

Backpacking 101


Backpacking
is a form of low-cost, independent international travel. It includes the use of a backpack or other luggage that is easily carried for long distances or long periods of time; the use of public transport; inexpensive lodging such as youth hostels; a longer duration to the trip when compared with conventional vacations; and an interest in meeting the locals as well as seeing the sights. It is typically associated with young adults, who generally have fewer obligations and thus more time to travel. They also have less money to spend on hotels or private vehicles. It may include wilderness adventures or be limited to travel within settled areas.

Definisi backpacking di atas adalah menurut Wikipedia. Dalam kamus saya sendiri simpelnya backpacking adalah kegiatan traveling irit yang dilakukan oleh orang-orang yang mau susah. Mau susah yang saya maksud adalah:
  1. Mau bersusah payah hunting tiket promo pesawat terbang
  2. Mau susah cari-cari info detil tentang tempat yang dikunjungi + bikin itinerary (rencana perjalanan) sendiri
  3. Mau susah tinggal di tempat/penginapan yang ala kadarnya
  4. Mau susah untuk banyak-banyak jalan kaki dan meminimalisasi mode transportasi yang nyaman

Kasur saya saat menginap di bandara Incheon Korea Selatan


18 Jul 2013

Personality Test

Tadi siang saya nemu link ini dari facebook. Isinya tentang tes kepribadian gitu. Pertanyaannya gak banyak sih, cuma 9. Tapi yang bikin saya kaget adalah sebagian besar (bahkan hampir seluruhnya) penjelasan tentang kepribadian saya sangat mirip dengan saya. Bingung aja, gimana caranya dari pertanyaan dan pilihan yang ada, yang sama sekali gak nyambung menurut saya, bisa menggambarkan kepribadian seseorang.



17 Jul 2013

Visa Australia

Jadi ceritanya kemarin saya baru aja mengurus visa Australia. Setelah bermodalkan pengalaman mengurus visa Korea Selatan, sekarang saya lebih pede dan yakin untuk apply visa negara lain. Di bawah ini akan saya jelaskan tentang pembuatan visa stream turis, untuk stream lainnya silakan cek langsung ke website imigrasi Australia dan gunakan visa wizard agar gak salah pilih jenis visa.

Untuk mengurus visa Australia kita harus datang ke kantor Australia Visa Application Center (AVAC) di gedung Plaza Asia lt. 22, Jalan Jenderal Sudirman Kav 59, Jakarta 12190 . Gedung ini persis berada di depan plaza fX Senayan. (sudah pindah ke Kuningan City lantai 2, Jalan Prof. Dr. Satrio kav. 18, Jakarta 12940). Mirip-mirip dengan gedung The Plaza, kita diwajibkan untuk meninggalkan kartu identitas di front desk. Bedanya gedung ini pengamanannya gak seketat gedung The Plaza, kita masih bisa jalan-jalan ke lantai berapapun yang kita mau.


Duty Free dan Tax Refund

Bagi sebagian besar traveler luar negeri mungkin pernah melihat plang "Duty Free Shop" ataupun "Tax Refund" di bandara-bandara. Tapi sayangnya banyak sekali traveler yang belum memahami tentang dua hal tersebut, sehingga banyak yang tidak mengambil manfaat darinya Padahal kalau diterapkan, kita bisa melakukan penghematan dalam jumlah yang besar. Lantas apakah duty free dan tax refund tersebut? Bagaimanakah mekanismenya?


Visa Korea Selatan

Visa, satu kata yang membuat orang berpikiran "ribet, repot, dan was-was". Ribet karena harus bolak balik kedutaan, repot karena harus ngelengkapin semua berkas-berkas, dan was-was karena visa yang sudah diajukan belum tentu diterima. Pertama kali pun saya berpikiran begitu, terutama karena baru kali inilah saya harus mengurus visa (sebelumnya trip ke Singapura dan Malaysia tidak butuh visa).

Untuk Korea Selatan sendiri visa diurus di gedung The Plaza Office Tower Lt. 30, Jl. H.M. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat (dekat Plaza Indonesia dan eX). Untuk masuk ke kantor pengurusan visa kita diwajibkan meninggalkan KTP di front desk dan ditukar dengan ID visitor, dimana ID visitor ini tidak bisa dipakai untuk sembarang lantai (hanya lantai tertentu yang sudah di-assign di front desk sebelumnya).

Untuk mengajukan visa kita diwajibkan datang antara pukul 09.00 - 12.00, sedangkan untuk pengambilan paspor yang sudah ditempeli visa dimulai dari pukul 14.00 - 16.00. Aplikan biasanya disuruh menelpon ke call center terlebih dahulu untuk mengecek status visa (sudah selesai diproses atau belum). Lama prosesnya 5 hari kerja, dan ini yang bikin deg-degan. Terutama waktu itu saya mepet banget bikin visanya, H-10 ditambah 7 hari waktu menunggu kepastian visa (ditambah 2 hari weekend).

Syarat Pembuatan Visa
  • Formulir Aplikasi Permohonan Visa (bisa diunduh di sini)
  • Foto Berwarna 1 lembar (4x6 cm, bakcground putih), langsung ditempel di formulir aplikasi
  • Paspor asli dan fotokopi (halaman identitas dan visa/cap negara-negara yang telah dikunjungi)
  • Copy KTP
  • Copy kartu keluarga dan surat nikah (untuk yang sudah menikah dan pergi bersama suami/istrinya)
  • Copy akte kelahiran
  • Bukti keuangan 3 bulan terakhir (fotocopy buku rekening)
  • Surat keterangan dari perusahaan (untuk yang sudah bekerja) atau surat keterangan pelajar dari kampus (untuk yang masih pelajar/mahasiswa)
  • Surat sponsor (bisa dari perusahaan atau dari ortu buat yang masih mahasiswa, lihat contohnya di sini)
  • Surat undangan (jika kita ke Korea untuk mengikuti conference, seminar, atau keperluan bisnis)
  • Bukti pembelian tiket pesawat dan booking penginapan (untuk lebih meyakinkan pihak kedubes kalau kita gak bakal ngegembel di sana dan bakal balik ke Indo setelah urusan di sana selesai)
Biaya Pembuatan Visa
  • Single Visa (Visa kunjungan dibawah 90 hari) : Rp. 300.000,-
  • Single Visa (Visa kunjungan diatas 90 hari)     : Rp. 500.000,-
  • Multiple Visa (Berlaku untuk 3 tahun)             : Rp. 800.000,-
  • Double Visa (2 kali masuk dan Berlaku untuk 6 bulan) : Rp. 600.000,-
Biaya ini gak bisa dikembalikan kalau visanya ditolak pihak kedubes, jadi pastikan seluruh kelengkapan terpenuhi saat penyerahan dokumen.

Untuk rekening tabungan sendiri gak ada ketentuan harus ada berapa, yang penting cukup untuk hidup di Korea. Ya amannya kira-kira ada 1 juta Rupiah untuk 1 hari kita di sana (meskipun kenyataannya gak habis segini banyak). Surat keterangan harus banget ada untuk menjelaskan status pekerjaan/kemahasiswaan kita, pengalaman saya dulu sampe harus nunggu surat keterangan mahasiswa dikirim lewat fax gara-gara suratnya ketinggalan di rumah.

Menurut saya, visa Korea Selatan tergolong simpel (cuma 1 halaman coy isiannya!) dan gampang untuk diterima. Asal dokumen-dokumen yang diminta udah lengkap dan tujuan kita di sana jelas, yakin deh visanya pasti diterima. Saran saya kalau punya waktu mending ngurus sendiri aja, jangan diserahin ke travel agent. Karena harganya bisa melonjak 3 kali lipat dengan waktu pengurusan yang lebih lama. Kepastian diterima tidaknya visa pun sama-sama aja.

Jadi, selamat mengurus visa dan jalan-jalan ke negeri ginseng.


Sumber : http://idn.mofa.go.kr/worldlanguage/asia/idn/visa/issuance/index.jsp



16 Jul 2013

Di Balik Layar Arak-arakan Pedca

Ini kisah tentang kawan saya yang unik sekaligus ikon Telkom 2008, Pedcawanto K A. Bermula dari wacana "nanti kalau Pedca wisuda kita arak pake gerobak deh Ped" sekitar setahunan yang lalu, saya dan kawan-kawan Telkom lain (sebagian besar warga AJTC-Aga Jayuz Tutorial Club) berinisiatif untuk membawa gerobak ke arak-arakan wisudanya Pedca.

Kenapa harus bawa gerobak? Apa salah gerobak sampe harus dibawa-bawa Pedca? Ya sebenarnya semua bermula dari kawan saya satu lagi, Svkma (bukan typo), yang bilang kalau Pedca mirip sama tukang nasi goreng di dekat kosannya. Bahkan kita pernah sampe ngecek rame-rame dan makan nasi goreng di dekat kosannya Svkma. Gak ada mirip-miripnya!


15 Jul 2013

Korea Selatan dan CISAK 2013 #2

Hari Ketiga


Hari ini saya bablas ketiduran sampai jam 9, mungkin karena kecapekan akibat perjalanan nonstop 2 hari sebelumnya. Rencana saya semula pergi ke Nami Island pukul 6 pagi, diundur jadi 10. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan subway. Sampai di stasiun Gapyeong saya melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi akibat bingung harus naik bus apa. 5 menit perjalanan saya pun sampai di dermaga feri menuju ke Nami. Harga tiket masuknya 8.000 Won untuk turis asing (dengan menunjukkan paspor).

Pulau Nami ini terkenal sebagai tempat syuting Winter Sonata. Adegan-adegan di drama dapat kita lihat settingnya di pulau ini. Bahkan ada pula patung sepasang pria wanita yang dibangun untuk mengenang drama ini, dan ini yang menyebabkan banyak turis datang dari segala penjuru. Luar biasa memang Korea soal promosi wisata.
 

Jajaran pohon di Nami Island
Patung Winter Sonata

Korea Selatan dan CISAK 2013 #1

Alhamdulillah akhirnya saya bisa berangkat juga ke Korea Selatan, setelah sebelumnya sempet galau sponsor di postingan sebelumnya. Persiapannya bisa dibilang sangat sangat mepet, tiket pesawat baru dibeli 2 minggu sebelum keberangkatan, visa juga baru diurus 10 hari sebelum berangkat. Alhasil selama visa diproses (sekitar 6 hari, termasuk libur weekend), saya terus deg-degan gara-gara takut visa gak diterima. Untungnya 2 hari sebelum keberangkatan visa pun di-approve. Udah kayak nerima surat cinta aja bro nerimanya, bahagia senyum-senyum gak jelas sendiri.